Postingan

passive voice and Conditional Sentences

1.Passive Voice Kalimat aktif merupakan kalimat yang subjek kalimatnya adalah pelaku sebuah tindakan, sedangkan kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya bukan pelaku suatu tindakan. Si subjek adalah si penerima akibat dari sebuah tindakan. Bandingkan kalimat-kalimat berikut: Aktif : Susi mengetik surat ini kemarin Pasif : Surat ini diketik oleh Susi kemarin Aktif : Kucingku membunuh seekor tikus Pasif : Seekor tikus dibunuh oleh kucingku Catatan: Gunakan bentuk pasif jika pelaku tindakan tidak begitu penting. Contoh: Menara ini dibangun tahun 1955  Kalau kita perlu menyebut siapa pelaku suatu tindakan, gunakan kata oleh (by) Contoh: Menara ini telah dibangun oleh Pemerintah Daerah pada tahun 1955 Rumus umum untuk membentuk suatu kalimat Pasif Aktif : S + Verb (Kata Kerja) + Objek + dll Pasif : Objek +  to be + Verb 3  (Kata Kerja Bentuk III) ( + by subjek) + dll To be yang digunakan Present : is, am, are Past : was, were Perfect : been (d...

VERB AS COMPLEMEN

Jika verb menjadi complement (objek) dalam sebuah kalimat, maka verbs tersebut bisa berbentuk  verb+ing   atau  to+verb . Penentuan bentuk tersebut (apakah verb+ing atau to+verb) tergantung oleh verb yang menjadi  predicate  dalam kalimat itu. Verb + Gerunds Gerund adalah kata kerja yang berfungsi sebagai kata benda sehingga dapat berfungsi sebagai subjek, objek dan pelengkap ( complement ) dalam kalimat, juga di belakang sebuah preposisi. Bentuk gerund biasanya disebut  verb+ing . Mungkin istilah itulah yang biasa kita kenal selama ini mengenai gerund. Singkatnya, Gerund adalah kata benda yang dibentuk dari kata kerja (verb) + ing. Gerund sebagai pelengkap tidak dapat dijadikan subject dalam kalimat pasif (passive voice). Gerund terletak setelah to be: is/am/are, was/were, been/being/be. Contoh : My hobby is  fishing Her hobby is  reading  novel My favorite sport is  playing  football What she wants to do now is  cryi...

AFFIRMATIVE AGREEMENT AND NEGATIVE AGREEMENT

Affirmative Agreement Untuk menghilangkan pengulangan kata pada suatu kalimat kita bisa menggunakan kata “so”atau “too”. Ada perbedaan pada susunan kalimatnya ketika menggunaan kata “so” dan “too”. Silahkan perhatikan rumus berikut: Ketika hanya ada “to be” pada klausa utama (main clause), maka tenses yang sama dari “to be” digunakan pada klausa kedua (second clause). Contohnya: 1.     I am hungry = I am hungry, and you are too. 2.    You are hungry = I am hungry, and so are you. Affirmative statement (to be) + and +                 Subject + to be + too                                                                               So + to be + subject Contoh kalimat lainnya: 1. ...

tangung jawab sosial kantor akuntan publik dan regulasi penegakan etika

Tanggung Jawab Sosial Kantor Akuntan Publik dan Regulasi Penegakan Etika Tanggung Jawab Sosial Kantor Akuntan Publik sebagai Entitas Bisnis Sebagai entitas bisnis layaknya entitas-entitas bisnis lain, Kantor Akuntan Publik juga dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.  Artinya, pada Kantor Akuntan Publik juga dituntut akan suatu tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Namun, pada Kantor Akuntan Publik bentuk tanggung jawab sosial suatu lembaga bukanlah pemberian sumbangan atau pemberian layanan gratis. Tapi meliputi ciri utama dari profesi akuntan publik terutama sikap altruisme, yaitu mengutamakan kepentingan publik dan juga memperhatikan sesama akuntan publik dibanding mengejar laba. Regulasi dalam rangka Penegakan Etika Kantor Akuntan Publik R egulasi bertujuan  untuk  melakukan pembinaan dan pengawasan terkait dengan penegakkan etika terhadap...

Pentingnya Etika Dalam Profesi Bidang Akuntansi

Pentingnya Etika Dalam Profesi Bidang Akuntansi Etika profesi sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang, salah satunya di bidang akuntansi. Etika profesi berisi ketentuan mengenai apa yang baik dan yang tidak baik serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan oleh profesi itu dapat dikatakan bertanggung jawab atau tidak. Maka dari itu, etika dalam profesi di bidang akuntansi ini sangatlah penting. Tujuan penerapan etika dalam profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan terse but terdapat empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi: 1.        Kredibilitas. Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.    2.   Profesionalisme. Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi.   3....